Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU MALUKU
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia
KELOMPOK
II
Adriyanto Hanapi
Raman S. Nangili
La Ode Samuhan
Wahyu Wironoto Utomo
Diana Mohammad Akuba
Elismiyanti Pakaya
Pathiah Kasili
Julaiha Abdjul
Sri Milanda Badu
Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T
PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Karakteristik geologi Provinsi Maluku adalah terdiri dari
batuan sedimen, batuan metamorfik dan batuan beku dengan penyebaran yang hampir
merata di setiap gugus pulau. Hal ini dipengaruhi oleh klasifikasi umur
pulau/kepulauan yang terbentuk pada 50-70 juta tahun yang lalu, pada periode Neogeon
sampai Paleoceen.
Karakteristik tersebut juga dipengaruhi oleh letak Maluku
diantara lempeng bumi Indo-Australia, Pasifik, Laut Filipina dan Laut Banda,
sehingga memberikan sebaran beberapa gunung api baik yang masih maupun sudah
tidak aktif lagi.
Sebagian besar Provinsi Maluku Utara, terutama bagian
tengah dan utara, merupakan daerah pegunungan. Namun secara geologi bukanlah
pegunungan yang seragam. Artinya, bahan penyusunnya bervariasi.
11. Fisiografi Pulau Halmahera
a.
Mendala Fisiografi Halmahera Timur
Mendala Halmahera Timur meliputi lengan timur laut,
lengantenggara, dan beberapa pulau kecil di sebelah timur Pulau
Halmahera.Morfologi mendala ini terdiri dari pegunungan berlereng terjal dan
torehan sungai yang dalam, serta sebagian
mempunyai morfologi karst. Morfologi pegunungan berlereng terjal
merupakan cerminan batuan keras. Jenis batuan penyusun
pegunungan ini adalah batuan ultrabasa. Morfologi karst terdapatpada
daerah batugamping dengan perbukitan yang relatif rendah dan lerengyang landai.
b. Mendala fisiografi Halmahera Barat
Mendala Halmahera Barat bagian utara dan lengan selatanHalmahera. Morfologi mendala berupa perbukitan
yang tersusun atas batuansedimen, pada batugamping berumur Neogen dan
morfologi karst dan dibeberapa tempat
terdapat morfologi kasar yang merupakan cerminan batuan gunung api berumur
oligosen.
c.
Mendala busur kepulauan gunung api
kuarter
Mendala ini meliputi pulau-pulau
kecil di sebelah barat pulauHalmahera.
Deretan pulau ini membentuk suatu busur kepulauan gunungapi kuart
er Sebagian pulaunya mempunyai
kerucut gunung api yang masihaktif.
12. Stratigrafi
Urutan formasi
batuan pada daerah Halmahera dari tua kemudadapat dilihat pada penjelasan
dibawahin:
1. Satuan Batuan
Ultrabasa;terdiri dari serpentinit, piroksenit, dan dunit,umumnya berwarna
hitamkehijauan, getas, terbreksikan, mengandun gas besi dan garnierit. Satuan batuan ini dinamakan Formasi
Watileo dan hubungannya dengan satuan batuan yang lebih muda berupa bidang ketidak selarasan atau bidang
sesar naik.
2. Satuan Batuan Beku Basa terdiri dari gabro piroksen, gabro hornblende,dan gabro olivine, tersingkap
di dalam komplek batuan ultrabasa dan dinamakan Formasi Wato-Wato.
3. Satuan Batuan Intermediete ;terdiri dari batuan diorit kuarsa danhornblende, tersingkap juga dalam
batuan ultrabasa.
4. Formasi Dodaga;berumur kapur, tersusun oleh serpih berselingan denganbatugamping coklat muda dan
sisipan rijang. Selain itu ditutupi pula olehbatuan yang berumur Paleosen Eosen yaitu formasi Dorosag usatuan
konglomerat, dan satuan batu gamping.
5. Formasi Dorosa ;terdiri dari batupasir berselingan dengan serpih merah,batugamping. Formasi ini
berumur Paleosen-Eosen. Hubungan denganbatuan yang lebih tua (ultrabasa) oleh ketidakselarasan dan sesar
naik,tebal +250 meter. Formasi ini idengtik denganF ormasiSa olat. 6. Satua n B atu g amping ;berumur
Paleosen-Eosen, dipisahkan dengan batuanyang lebih tua (ultrabasa) oleh ketidakselarasan dan
dengan yang lebihmuda dari sesar dengan tebal +400 meter.g.
7. Satuan B atua n Konglo m erat;tersusun oleh batuan konglomerat sisipanbatupasir, batulempung, dan
batubara. Satuan ini berumur kapur dantebalnya lebih dari 500 meter. Hubungannya dengan
batuan yang
lebihtua (ultrabasa) dan formasi yang lebih
muda (Formas i Ting teng) adalahketidakselarasan
sedangkan dengan satuan batugamping hubungannyamenjemari. Setelah pengendapan
sejak Eosen akhir-Oligosen
Awalselesai, baru terjadi aktifitas gunung
api Oligosen atas-Miosen bawah,membentuk
bagian-bagian
yang disatukan sebagai Formasi Bacan.
8. Formasi Bacan ; tersusun atas batuan gunung api berupa lava,
breksi, dantufa sisipankonglomerat dan batupasir. Dengan adanya sisipan batupasirmaka dapat diketahui umur Formasi
Bacanyaitu oligosen-Miosen Bawah.Dengan batuan yang lebih tua( Formasi Dorosa gu ) dibatasi
oleh bidangsesar dan dengan batuan yang lebih muda (Formasi Weda )oleh bidang.
9. Formasi Weda;terdiri dari batupasir berselingan napal, tufa, konglomerat,dan batugamping, berumur
Miosen Tengah Awal-Pliosen, bersentuhansecara tidak selaras dengan Formasi Kayasa yang berumur
lebih muda danhubungannya secara menjemari dengan Formasi Ting teng.
10. Satuan Konglomerat; berkomponen batuan ultrabasa, basal, rijang, diorit,dan batusabak setebal
+100 meter, menutupi batuan ultrabasa secaratidakselaras, diduga berumur Miosen Tengah
Pliosen Awal.
11. Formasi Ting teng ; tersusun oleh batugamping hablur dan batugampingpasiran, sisipan napal dan
batupasir, umur Miosen Akhir-Pliosen Awal,tebal +600 meter. Setelah pengendapan FormasI
Ting teng terjadipengankatan pada kuarter, sebagaimana ditunjukkan oleh batugampingterumbu di pantai
daerah lengan timur Halmahera.
B. MALUKU SELATAN
Maluku selatan disusun oleh hasil kegiatan endapan laut
dangkal berumur Plio-Plistosen Sampai Holosen. Batuannya terdiri dari batu gamping, napal dan abut
lumpur gamping dan endapan alluvium. Urutan batuan dari yang termuda sampai
yang tertua adalah sebagai berikut:
• Formasi manumbai
• Formasi wasir
• Alluvium
Sejarah geologi Maluku selatan dimulai pada zaman miosen
bawah yang masih berupa daerah laut, dirincikan dengan pengendapan batu gamping
dan napal yang berlangsung sampai miosen tengah.
Pada zaman miosen atas-Pliosen bawah terjadi pengangkatan
dan lingkungan pengendapan berubah
menjadi laut dangkal dengan adanya pengendapan batu gamping dan napal yang
termasuk formasi manumbai.
Sumber :
Scrid. Geologi Regional Halmahera. <http://www.scribd.com/doc/38149343/Geologi-Regional-Halmahera#scribd>
(diakses 16 Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar